Google Wave


If you’re in a bad situation, don’t worry it’ll change. If you’re in a good situation, don’t worry it’ll change. (Jhon A. Simone, Sr.)


Kutipan diatas cocok untuk menggambarkan dunia Teknologi dan Informasi yang terus berkembang, entah anda suka atau tidak. Mungkin masih ingatkah ketika warnet selalu dipenuhi dengan penggunaan chatting dengan menggunakan mIRC?

Saat itu, mungkin mIRC merupakan aplikasi yang wajib didalam warnet mapun ditempat lainnya, tapi coba anda lihat sekarang, penggunaan mIRC sangat jarang untuk dijumpai, ini dikarenakan kita sekarang lebih mengenal Yahoo! Messenger sebagai aplikasi yang paling banyak umatnya dalam keperluan chat, dimana didalam aplikasi ini memberikan suatu hal yang baru seperti penggunaan audible, sharing gambar, akan tetapi sebaliknya ada juga sesuatu yang hilang yaitu mengutak-atik script, saling kejar-kejaran dengan operator chatroom, dan mungkin dikarenakan kenangan yang terlupakan dengan mIRC. Walaupun fungsi dasarnya sama, yaitu sebagai software instant messanging, tetapi telah terjadi perubahan fitur, kebiasaan, dan paradigma.

Pada saat ini, sebuah perubahan telah terjadi didepan mata anda. Tepatnya, google menawarkan sebuah layanan bernama Google Wave yang disebut-sebut akan mengubah cara berkomunikasi dengan via internet. Apakah sebenarnya Google Wave ini?

Komunitas dan Kolaborasi Masa Depan

Diumumkan kali pertama pada 27 Mei 2009 dalam Google I/O Conference, Google Wave diperkenalkan sebagai suatu layanan web based untuk berkolaborasi dan berkomunikasi, serta didesain untuk menggabungkan layanan E-Mail, instant messaging, wiki, dan social networking.

Google Wave ini dibangun oleh Rasmussen bersaudara (Lars dan Jens), yang merupakan otak dari pembuatan Google Maps. Google Wave sendiri diharapkan akan tersedia pada tahun 2009 ini, akan tetapi sebelum produk ini resmi dirilis, pembahasan mengenai Google Wave sudah cukup hangat. Ini bukan karena nama besar Google dan para engineer nya yang menjadikan hal ini menarik, tetapi karena ide dan teknologi dibelakangnya bisa dikatakan berani dan revolusioner. Betapa tidak, bayangkan seberapa terbiasanya kita melakukan rutinitas komunikasi melalui e-mail, layanan social networking seperti Facebook, atau chat melalui instant messanging? Seluruh kegiatan tersebut saat ini sering kita lakukan secara terpisah, tetapi Google Wave berambisi menggabungkan semua fungsi tersebut, dalam sebuah layanan berbasis web yang hanya mengandalkan sebuah browser.

Wave

Ide dasar Google Wave sebenarnya sederhana, sebuah “wave” diartikan sebagai sebuah objek yang menampung kumpulan text, link, gambar, video, dan elemen multimedia lainnya yang tersimpan pada server, wave di-share dan dikolaborasikan antarpengguna sehingga bersifat dinamis, dapat ditambah, dihapus, atau diubah pada poin-poin tertentu. Secara sederhana, anda dapat menganalogikan “wave” sebagai sebuah chat conference pada instant messaging. Di sana tentu terdapat segudang informasi yang melibatkan banyak partisipan didalamnya, tetapi informasi tersebut tidak selalu mudah diorganisir dan dikolaborasikan.

Coba bayangkan sebuah chat conference yang berlangsung selama 3 jam, dengan 10 orang partisipan yang aktif, lalu anda diminta menyusun ulang seluruh text yang telah diketikkan sehingga menjadi sebuah dokumen yang tertata rapi dan mudah dipahami, wah ini bukan pekerjaan yang mudah bukan.Tetapi jika platform “Wave” tersebut telah diatur sedemikian rupa, sehingga dapat menggerakkan setiap partisipan untuk berkolaborasi agar tetap membuat dokumen yang rapi dari awal sampai akhir, maka anda dapat membayangkan produktivitas yang berhasil dicapi. Inilah yang ditawarkan Google Wave. Untuk lebih jelasnya bagaimana kolaborasi dan komunitas ini dilakukan.

Dukungan API

Terdapat pertanyaan yang melintas, dapatkah layanan Google Wave ini membuat penggunanya menjadi addicted, contohnya seperti yang telah terjadi pada banyak pengguna mIRC, Facebook, atau Twitter?

Fitur-fitur yang terdapat pada Google Wave yang akan menjawabanya, seberapa nyaman pengguna berkomunikasi dan berkolaborasi dengan fasilitas yang ditawarkan Google Wave.

Sebagai sebuah produk open source, tentunya Google Wave diharapkan akan mendapatkan dukungan dan kontribusi dari para developer untuk membangun fitur tambahan, dan memang konstribusi komunitas pada banyak produk open source sering kali memperkaya fungsionalitas produk secara signifikan. Contohnya Mozilla Firefox yang memiliki ribuan extension, theme, dan add-ons lainnya. Untuk itu, pihak Google telah menyediakan API (Application Programming Interface) yang mengizinkan developer untuk turut membangun Google Wave. Terdapat dua tipe development API ini:

1. Extension

Terbagi lagi menjadi dua bagian besar, yang pertama adalah extension robot yang berfungsi untuk melakukan suatu pekerjaan secara otomatis, yang kedua adalah extension gadget yang menyediakan interaksi atarpengguna.

2. Embed

Mengkolaborasikan website eksternal dengan Google Wave.

Paradigma di balik Google Wave

Google Wave tidak hanya menawarkan cara baru untuk berkomunikasi dan berkolaborasi melalui internet, tetapi juga menunjukkan sebuah paradigma yang jelas, bahwa data terletak pada sisi server.

Tampaknya Google memang cenderung mengarahkan produknya ke ranah online, dengan demikian dapat tercipta kegiatan kolaborasi dan sharing para pengguna. Tidak mengherankan pengguna Google Wave juga mampu melakukan kolaborasi dokumen yang dapat diakses dan diedit secara realtime oleh sekelompok pengguna, konsep ini mirip dengan layanan Google lainnya yang telah lebih dulu dikenal, yaitu Google Docs.

Dapat dibayangkan dalam kegiatan sehari-hari, Google Wave dapat digunakan untuk berkolaborasi mengerjakan dokumen tugas sekolah/kuliah, menulis notulen meeting, atau siapa tahu cocok digunakan sebagai tempat untuk berdebat online. Apapun isi dokumennya, kolaborasi yang dilakukan mengadopsi konsep wiki. Lebih jauh lagi, history perubahan dokumen ini dapat ditelusuri oleh setiap peserta dalam kelompok tersebut.

Menjadi Lebih Baik

Setiap perubahan selalu diharapkan menjadi lebih baik, cara lama berubah menjadi cara baru, kadang dalam waktu yang cukup cepat. Anda yang sering mengalaminya mungkin merasa menyesal lahir dizaman ini, terutama jika anda berpikir teknologi tercipta untuk mempermainkan anda, yang dipaksa mengikuti arus.

Kenyataannya, teknologi tercipta untuk dimanfaatkan. Ingat saat Operating system Windows hadir menggantikan DOS, cara memandangnya bukan mempelajari Windows, gunakan Windows, lupakan DOS. Tetapi pandanglah bahwa selain DOS, ada operating system lain yang dapat dipelajari dan dimanfaatkan. Hasilnya anda akan semakin produktif, karena sangatlah sulit untuk mengharapkan cara mutakhir menjadi solusi untuk semua masalah, tetapi selalu ada pilihan yang terbaik untuk menyelesaikan sebuah masalah.

So, Google Wave akan segera hadir, manfaatkan untuk meningkatkan prokdutivitas anda ke arah yang lebih baik! Untuk masa depan yang lebih baik pula.

LEBIH LANJUT

- http://wave.google.com

- http://code.googel.com/apis/wave

- http://www.waveprotocol.org

Sumber : PC Media Megazine

0 komentar:

Posting Komentar

BlogCatalog

Computer Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Powered By Blogger

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang Mahasiswa di sebuah Universitas Terkemuka di Riau, saat ini saya mencari dan memberikan ilmu yang selama ini saya cari dan dapat, agar berguna bagi kita semua.

Cari Blog Ini

Pengikut

Tentang Blog Saya

> Blog ini dirancang melalui berbagai hal pengalaman yang telah saya dapatkan selama ini, ilmu bukan untuk disimpan sendiri melainkan untuk disebarluaskan, untuk mengurangi tingkat kebodohan, dan yang pastinya ilmu yang diberikanpun merupakan ilmu yang bermanfaat. :)